TOPIK
BUNGA, BUAH, DAN BIJI
Oleh :
Dela aprilia lesman (A1C212003)
lesmandelaaprilia.blogspot.com
Dini yarti irani (A1C212004)
dhiniyartiirani.blogspot.com
Maulida agustina (A1C212032)
maulidaagustinablogger.blogspot.com
Rina ariani (A1C212039) rinabiology.blogspot.com
Novalia rahmawati (A1C212105)
novaliabiologi’12.blogspot.com
Yani (A1C212068) yanielbachranie.blogspot.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2013
Berikut akan diuraikan tentang bunga, buah, dan biji
satu persatu. Alat perkembangbiakan vegetative pada hakekatnya adalah alat-alat
hara, sedangkan alat perkembangbiakan generatif adalah bijinya. Biji terdapat
dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Oleh karena itu, berturut-turut akan
diuraikan perilhal bunga, buah, dan biji.
A. BUNGA
Jika kita memperhatikan
susunan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu
tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung
penyerbukan, pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Letak dan susunan bagian-bagian bunga ini dibedakan :
a.
Bunga yang bagian-bagiannya
tersusun menurut garis spiral (acyclis),
misalnya bunga cempaka(Michelia champaka L.)
b.
Bunga yang bagian-bagiannya
tersusun dalam lingkaran-lingkaran (cyclis),
misalnya : bunga terong (Solanum
melongena L.), Bakung (Hymenocalis
littoralis Salisb).
c.
Bunga yang sebagian
bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran, dan sebagian lain terpencar atau
menurut garis spiral (hemicyclis),
misalnya bunga sirsak (Annonana muricata L).
Sifat-sifat yang sangat menarik dari bunga ialah
1)
Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk
bagian-bagiannya
2)
Warna
3)
Baunya
4)
Ada dan tidaknya madu ataupun
zat lain.
JUMLAH BUNGA DAN
TATA LETAKNYA PADA SUATU TUMBUHAN
Tumbuhan yang
hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), sedangkan yang lainnya
dinamakan tumbuhan berbunga banyak (planta
multiflora). Menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat membedakan :
a.
Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat
tadi, kembang merak (Caesalpinia
pulcherima Swartz)
b.
Bunga diketiak daun (fllos lateralis/flos axillaris),
misalnya pada kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis L.)
Selain dari itu, pada suatu tumbuhan dapat kita lihat
bahwa bunganya yang besar jumlahnya itu dapat :
o
Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang
sepatu tadi.
o
Berkumpul membentuk suatu
rangkaian dengan susunan yang beranekaragaman.
BUNGA MAJEMUK (Anthotaxis, Inflorescentia)
Pada
suatu bunga majemuk lazimnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut.
A. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau
cabang, yaitu :
1.
Ibu tangkai bunga yaitu bagian
yang biasanya merupakan terusan batang
atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi.
2.
Tangkai bunga yaitu cabang ibu
tangkai yang mendukung bunganya.
3.
Dasar bunga yaitu ujung tangkai
bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
B. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun :
1.
Daun pelindung
2.
Daun tangkai
3.
Seludang bunga
4.
Daun-daun pembalut
5.
Kelopak tambahan
6.
Daun-daun kelopak
7.
Daun mahkota atau daun tajuk
8.
Daun-daun tenda bunga
9.
Benang-benang sari
10.
Daun-daun buah.
Bertalian dengan sifat-sifat itu
bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan :
a.
Bunga majemuk tak berbatas, yaitu bunga
majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak, dan mempunytai susunan “acropetal”, dan bunga-bunga pada majemuk ini mekar berturut-turut
dari bawah ke atas.
b.
Bunga majemuk berbatas, yaitu bunga
majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu
tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai
pertumbuhan yang terbatas.
c.
Bunga majemuk campuran, yaitu bunga
majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun
sifat bunga majemuk tak berbatas.
C. TIPE BUNGA MAJEMUK
ü Gubahan semu / karangan
semu (verticillaster).
Pada bunga ini tampaknya seperti ibu tangkainya berbuku-buku dan pada
buku-bukunya terdapat sejumlah bunga yang tersusun berkarang.
ü Lembing (anthela), jika
cabang-cabang ibu tangkai yang sebelah bawah jauh lebih panjang daripada ibu
tangkai dan cabang-cabang diatasnya.
ü Tukal (glomerulus), suatu bunga
majemuk biasanya bersifat berbatas.
ü Berkas (fasciculus), juga suatu
bunga majemuk yang umunya bersifat berbatas dengan ibu tangkainya yang pendek.
D. BAGIAN-BAGIAN BUNGA
Bunga pada umumnya mempunyai
bagian-bagian sebagai berikut :
a.
Tangkai bunga (pedicellus)
b.
Dasar bunga (receptakulum)
c.
Hiasan bunga (perianthium), tersusun atas kelopak (kalyx) dan tajuk bunga atau mahkota
bunga (corolla)
d.
Alat kelamin jantan (androecium)
e.
Alat kelamin betina (gynaecium)
Melihat bagian-bagian yang terdapat pada bunga, maka
bung adapt dibedakan menjadi :
1.
Bunga lengkap atau bunga
sempurna (flos completus)
2.
Bunga tidak lengkap atau bunga
tidak sempurna (flos incompletus)
Kelamin bunga
Berdasarkan
alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, alat kelamin bunga
dibedakan :
1.
Bunga banci atau berkelamin
dua(hermaphroditus)
2.
Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), bunga jantan dan bunga
betina
3.
Bunga mandul atau tidak
berkelamin, pada bunga matahari (Helianthus
annus L.)
Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada suatu
tumbuhan, orang membedakan tumbuhan :
a.
Berumah satu (monoecus)
b.
Berumah dua (dioecus)
c.
Poligam (polygamus)
Simetri pada
bunga
Simetri adalah sifat suatu benda atau
badan yang juga biasa disebut untuk bagian-bagian tubuh tumbuhan (batang, daun,
maupun bunga). Bunga sebagai suatu tubuh tumbuhan dapat pula mempunya sifat
tersebut diatas, dan bertalian dengan simetriu itu dapat dibedakan bunga yang :
o
Asimetris / tidak simetris
o
Setangkup tunggal
o
Stangkup menurut dua bidang
o
Beraturan atau bersimetri banyak
Letak daun pada
kuncup
Mengenai keadaan daun-daun dalam kuncup
itu dapat dibedakan dua hal, yaitu :
1.
Pelipatan daun-daun itu dalm
kuncup (vernatio)
2.
Letak daun-daun dalam kuncup
terhadap daun-daun lainnya (aestivatio)
Bunga dapat dibedakan dalam golongan, yaitu :
1.
Hipogin (hypogynus)
2.
Perigin (perigynus)
3.
Epigin (epigynus)
Kelopak
Kelopak tersusun atas
bagian-bagiannya yang dinamakan daun
kelopak (sepala). Pada bunga daun-daun kelopak
mempunyai sifat yang berbeda-beda:
a.
Berlekatan (gomosepalus)
b.
Lepas atau bebas (polysepalus)
Tajuk bunga atau
mahkota bunga (Corolla)
Bagian-bagian
tajuk bunga dinamakn daun tajuk atau daun mahkota, dan seperti halnya dengan
daun-daun kelopak, daun-daun mahkota bunga menunjukkan sifat yang berbeda-beda
pula :
a.
Berlekatan
b.
Lepas/bebas
c.
Daun tajuk tidak ada atau
sangat kecil sehingga sama sekali tidak menarik perhatian.
Tenda bunga
Bagian
– bagian yang menyusun tenda bunga dinamakan daun tenda bunga, yang menurut
bentuk dan warnanya dapat dibedakan dalam dua golongan:
1.
Serupa kelopak
2.
Serupa tajuk
Pada tenda bunga juga terdapat
bagian-bagian yang berupa daun-daun tenda bunga, seperti :
a.
Berlekatan
b.
Lepas atau bebas
Benang sari (stamen)
Ada
tiga bagian pada benang sari :
1.
Tangkai sari, biasanya duduk
terpisah-pisah diata dasar bunga, akan tetapi tidak jarang pula terdapat
tangkai sari yangberlekatan satu sama lain.
2.
Kepala sari, bagian benang sari
yang terdapat pada ujung tangkai sari, merupakan suatu badan yang bentuknya
bermacam-macam.
3.
Penghubung ruang sari, biasanya
kecil, hingga sering tidak begitu terang.
Putik (Pistillum)
Putik
merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya, dan merupakan alat kelamin
betina pada bunga. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah (carpellum).
Putik dapat dibedakan menjadi :
a.
Putik tunggal (simplex)
b.
Putik majemuk (compositus)
Bakal buah (ovarium)
Bakal
buah merupakan bagian putik yang membesar dan biasanya terdapat ditengah-tengah
dasar bunga. Dalam bakal buah terdapat
calon biji atau bakal biji yang bakal biji itu teratur pada tempat-tempat
tertentu dalam bakal buah tadi. Bagian yang merupakan pendukung bakal biji
disebut tembuni (placenta).
Bakal biji (Ovulum)
Bakal
biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara yang berbeda-beda,
pada umumnya bakal biji dapat dibedakan bagian-bagiabn berikut :
1.
Kulit bakal biji
2.
Badan bakal biji
3.
Kandung lembaga
4.
Liang bakal biji
5.
Tali pusar
Semua tumbuhan dengan bakal biji yang tersembunyi
didalam bakal buah dijadikan satu golongan yang dinamakan tumbuhan biji
tertutup (angiospermae).
Tangkai kepala
puti (Stylus)
Tangkai
kepala putik berbentuk benang atau buluh yang dalamnya berongga, mempunyai
saluran tangkai kepala putik. Tangkai kepala putik ada yang bercabang ada yang
tidak, dan jika bercabang, tiap ujung tangkai kepala putik itu mendukung satu
kepala putik, jadi pada tangkai kepala putik yang bercabang terdapat lebih
banyak kepala putik daripada tangkai kepala putiknya.
Kepala putik (Stigma)
Kepala
putik adalah bagian putik yang paling atas, yang terdapat pada ujung tangkai
kepala putik atau ujung cabang tangkai kepla putik itu sendiri. Bagian ini
berguna untuk menangkap serbuk sari, jadi mempunyai bagian yang penting dalam
penyerbukan.
Kelenjar madu (Nectarium)
Madu (nectar)
yang dihasilkan oleh bunga mempunyai arti penting bagi tumbuhan itu sendiri,
yaitu menyebabkan adanya kunjungan binatang yang dapat menjadi perantara dalam
proses penyerbukan, dan dengan itu ikut memainkan peranan dalam menjamin terjadinya
keturunan baru yang seterusnya akan menjamin kelestarian jenis tumbuhan itu
diatas bumi.
Diagram bunga
Yang
dinamakn dengan diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada bidang datar
dari semua bagian bunga yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu
digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak. Dua macam diagram
bunga :
a.
Diagram bunga empirik
b.
Diagram bunga teoritik
Rumus bunga
Lambing-lambang
yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang bertalian dengan
simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan nama
bagian-bagian bunga, sedang angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing bunga.
Suatu rumus bunga dapat ditunjukkan dengan :
a.
Kelopak (calyx) dinyatakan dengan
huruf K
b.
Mahkota atau tajuk (corolla)
dinyatakan dengan huruf C
c.
Benang sari (andreocium)
dinyatakan dengan huruf A
d.
Putik (gynaecium) dinyatakn
dengan huruf G
BUAH
(FRUCTUS)
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian
diikuti pula oleh pembuahan. Maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan
bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukkan buah, ada kalanya bagian bunga selain
bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera
setelah terjadi penyerbukkan dan pembuahanbagian-bagian bunga selain bakal buah
segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hyanya bakal
buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya
dengan bagian-bagian yang lain.
Bagian-bagian
bunga yang kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah,
misalnya :
a.
Daun
daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindungf bunga
betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung
(klobot)
b.
Daun
–daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih
dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c.
Tangkai
kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada
buah, misalnya pada jagung , yang kita kenal sebagai rmbut jagung juga pada
semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung
buah.
d.
Kepala
putik, buah yang masih mendukung kepala putik iyalah buah
manggis. Yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah
ruangan dalam buah manggis tadi.
Buah
yang semata –mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya
terdapat sisa- sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya meruoakan
buah yang tidak terbungkus jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
Adapun
bagian –bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya
buah semu, misalnya :
a.
Tangkai
bunga : pada jambu monyet atau jambu mete, tangkai bunga
menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan
pula, sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada
ujung bagian yang membesar ini.
b.
Dasar
bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pasda
bunga lo (ficus glomerata Roxb). Dan
sebangsanya . dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat,
tebal berdaging, dan meneyelubungi sejumlah besar buah – buah yang sesungguhnya
yang tidak tampak dari luar.
c.
Dasar
bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbe (fragraria uesca L) yang kemudian menjadi
berdaging tebal dan merupaka bagian yang dapat dimakan pula , sedang buah yang
sesungguhnya kecil , hampir tak kelihatan.
d.
Kelopak
bunga, pada pembentukkan buah , kelopak tumbuh terus
menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi buah sama sekali
tidak tampak dari luar.
e.
Tenda
bunga, dan ibu tangkai pada bunga majemuk, pada pohon
nangka (Artocarpus integra Merr.)
misalnya : ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini
akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan – akan
hanya menjadi satu buah saja.
Ikhtisar tentang Buah
Mengingat
uraian diatas, buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan,
yaitu :
a. Buah
semu atau buah tertutup, yait jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagianutama buah ini (
lebih besar, lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang
bermanfaat, dapat dimakan ). Sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang
tersembunyi.
b. Buah
sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada
bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan buah semu
Buah semu dapat dibedakan dalam :
a. Buah
semu tunggal : buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah.
b. Buah
semu ganda : jika suatu bunga terdapat lebuh daripada satu bakal buah yang
bebas satu sama lain. Dan kemudiaan masing-masing bisa tumbuh menjadi buah.
c. Bunga
semu majemuk : buah semu yang terjadi dari bunga semu majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja.
Penggolongan
buah sungguh (sejati)
a.
Buah sejati tunggal : buah sejati yang
terjadi dari satu bungadengan satu bakal buah saja.
b.
Buah sejati ganda : yang terjadi dari
satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas sat sama lain.
c.
Bunga sejati majemuk, buah yang berasal
dari suatu bunga majemuk , yang masing- masing bunganya mendukung satu bakal
buah.
Buah
sejarti tunggal
a. Buah
sejati tunggal yang kering : yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya
keras dan mengayu seperti kulit yang kering , misalnya buah kacang tanah (arachis hypogaea L)
b.
Buah sejati tunggal yang berdaging,
iyalah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging.
Ikhtisar
Buah sejati Tunggal yang Kering.
Buah sejati tunggal
yang kering dapat dibedakan menjadi :
A. Buah sejati tunggal
kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak
pecah (indehiscens)
a.
Buah padi (caryopsis), yang dinamakan buah padi adalah : buah berdinding tipis,
mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji , sedang
kulit biji ini kadang kadang berlekatan pul dengan bijinya. Pada buah yang
demikian ini orang seringkali tidak membedakan buah dengan biji, misalnya buah
padi (Oryza Sativa L). Sebutir gabah
atau sebutir jagung yang biasanya kita makan sehari-hari kita namakan biji,
sebenarnya adalah buah.
b.
Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu , tidak pecah, dinding buahnya
tipis, berdanpingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan, misalnya buah
bunga matahari (helianthus annus L.)
c.
Buah keras (nux). Seperti buah kurung, yang seringkali hanya bisa dibedakan
dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras
berkayu, misalnya pada buah sarangan (castanea
argentea BL.)
d.
Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada
kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap , yang menyebabkan buah
dapat beterbangan jika tertiup angin, seperti misalnya pada warga suku dipterocarpeceae.
B. buah sejati tunggal
kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat
pecah menjadi beberapa bagian buah.
a.
Buah
berbelah, buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang
berisi satu biji, dan jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan
tiap bagian buah mempunyai sifat seperti suatu buah karung atau buah keras.
Buah berbelah dapat dibedakan
menjadi.
-
Buah berbelah dua , jika masak menjadi
dua bagian buah, masing- masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang hanya
mengandung satu biji didalamnya.
-
Buah berbelah tiga : jika masak pecah
menjadi tiga bagian buah
-
Buah berbelah empat : jika masak pecah
menjadi empat bagian buah.
-
Buah berbelah banyak : jika masak pecah
menjadi sejumlah (banyak) bagian buah yang masing-masing bersifat sepertibuah
kurung.
b. Buah kendaga :
Buah
ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian
pecah lagi . sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
c.
Buah
kotak : yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang
mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak
lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai
buah.
-
Buah bumbung : buah ini tersusun atas
sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di dalamnya.
-
Buah polong , buah ini terbentuk dari
satu daun buah, pula dan mempunyai satu ruangan atau lebih (karena adanya
sekat-sekat semu).
-
Buah lobak atau polong semu (siliqua)
Buah
ini tersusun atas dua daun buah , mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni
pada perlekatan daun buahnya.
-
Buah kotak sejati (capsula), buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan
mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini
jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar.
Cara membuka buah ini
bermacam-macam :
-
Dengan katup-katup atau kelep (valva) : daun buah mulai lepas dari
ujung buah, tetapi di pangkal tetap berlekatan.
-
Dengan retak – retak atau celah celah :
(rima) : buah pecah menurt bagian
tengah katup – katup , pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan, misalnya
pada buah anggrek.
-
Dengan gigi – gigi (dens) : jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup- katup
saja.
-
Dengan tutup (oerculum) : pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup,
yang membuka jika buah sudah masak.
Ikhtisar
buah sejati tunggal yang berdaging
Buah yang termasuk
golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika
telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala ( myristica fragrans houtt). Kita membvedakan buah sejati tunggal
yang berdaging sebagai berikut :
a.
buah buni , buah yang dindingnya mempunyai da lapisan, iyalah
lapisan luar yang tipis yang agak menjangat kaku seperti kulit (belulang) dan
lapisan dalam yang tebal , lunak, dan berair, serngkali dapat dimakan.
Buah buni yang
berdaging tebal dan dapat dimakn misalnya : buah
papaya ( carica papaya L) sawo manila (
achras zapota L) dll.
b.
buah mentimun , buah ini ditinjau dari sudut susunan
nya tidak jauh berbeda dengan buah buni.
c.
buah jeruk , buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu
variasi buah buni , kulit buah mempunyai 3 lapisan, yaitu :
-
lapisan luar
-
lapisan tengah yang bersifat seperti sepon
-
dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat.
d.
buah batu, buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas
tiga lapisan kulit. Yaitu :
-
kulit luar
-
kulit tengah, yang tebal berdaging atau berserabut
-
kulit dalam, yang cukup tebal, keras dan berkayu.
e.
buah delima, kulit buah ynag merupakan lapisan luar
kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin, buah ini
mempunyai beberapa ruang dengan biji – biji yang mempunyai salut biji (bebas
dalam ruang – ruang tadi.
f.
buah apel , seperti buah batu dengan kulit dalam
yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit , kulit tengah tebal, lunak ,
berair, bioasanya dapat dimakan, buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap
ruang mengandung satu biji.
Buah
sejati ganda
Seperti telah
diterangkan, buah sejati ganda adalah buah ynag terjadi dari satu bunga dengan
banyak bakal buah yang masing- masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah
sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Buah sejati ganda dapat
dibedakan dalam :
a.
buah kurung ganda, contohnya pada mawar (rosa hybrida hort)
b.
buah batu ganda, contohnya pada rubus (rubus fraxinifolius poir)
c.
buah bumbung ganda, contohnya pada cempaka (michelia champaka L)
d.
buah buni ganda, contohnya pada srikaya ( Annona squamosa L)
Buah
sejati majemuk
Buah sejati majemuk
berasal dari suatu bunga majemuk , jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang
masing masing berasal dari satu bunga.
Buah sejati majemuk
dapat dibedakan menjadi :
a. buah buni majemuk
jika bakal buah pada
masing masing bunga majemuk membentuk suatubuah buni, seperti terdapat pada
nenas ( ananas comosus Merr)
b.
buah batu minyak
yang misalnya terdapat
pada pandan ( pandanus tecturius sol).
Pada pandan rangkaian bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan atau
pembuahan , berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah
luarnya, bahwa kelompokan batu itu adalah banyak buah.
c.
buah kurung majemuk,
terdapat misalnya pada
bunga matahari (helianthus annuus L).
Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga bunga mandul
di tepi dan bunga yang subur di tengah, dan karena tiap bunga yang subur itu
setelah penyerbukan ayau pembuahan berubah menjadi sebuah buah kurung. Maka
seluruh bunga akan berubah manjadi suatu buah kurung majemuk.
BIJI
(SEMEN)
Biji merupakan
alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar kelain tempat. Semula biji
duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan
biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu
disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat perlakatan
tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Pada biji ada kalanya tali pusar
ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut
atau selaput biji (arilus). Salut biji ada yang berdaging atau berair dan seringkali dimakan,
ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji. Salut biji yang berdaging contohnya
pada biji rambutan (Nephelium lappaceum
L.) dan biji durian (Durio zibethinus
Murr.), sedangkan salut biji yang
menyerupai kulit contohnya biji pala (Myristica
fragrans Houtt.).
Bagian-bagian biji
umumnya yaitu :
1. Kulit biji
(spermodermis)
2. Tali pusar
(funiculus)
3. Inti biji atau isi biji
(nucleus seminis)
A.
Kulit
Biji (Spermodermis)
Kulit
biji biasanya dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
berasal dari selaput bakal biji (integumentum) yang terdiri dari dua
lapisan yaitu :
1. Lapisan kulit luar
(testa). Lapisan ini mempunyai sifat
yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang
keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian
biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan
gambaran yang berbeda-beda, yaitu ada yang merah, biru, perang,
kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan yang
keriput.
2. Lapisan kulit dalam
(tegmen), biasanya tipis seperti
selaput, seringkali dinamakan juga kulit
ari.
Pada
tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae)
seperti pada biji melinjo (Gnetum gnemon L.), kulit biji memiliki 3
laipsan yaitu
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada
waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan
akhirnya merah.
- Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
- Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada inti biji.
Jika
diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai
jenis tumbuhan, maka pada kulit luar biji itu masih dapat di temukan
bagian-bagian lain, misalnya:
1. Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat
tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji
tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap kita
dapati pada spatoda ( Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa
olieifera Lamk.).
2. Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji
yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai
fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan
angin, contohnya, pada biji kapas (Gossypium).
3. Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan
tali pusar, misalnya pada durian biji (Durio zibethinus Murr).
4. Salut biji semu (arillodium), tumbuh dari bagian sekitar liang bakal
biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut
biji semu.
5. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan
bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai
warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji, contohnya kacang panjang (Vigna
sinensis Endl.), kacang merah ( Phaseolus vulgaris L. ), dan
lain-lain.
6. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya
buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7. Bekas berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat
pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitilis
vinifera L)
8. Tulang biji (raphe), terusan tali pusar pada biji, biasanya
hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus),
misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L)
B.
Tali pusar (Funiculus)
Tali
pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya
(tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar
biji.
C.
Inti biji (nucleus seminis )
Inti
biji merupakan semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Inti biji
juga bisa dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas :
1. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru,
2. Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk
masa permula kehidupan tumbuhan baru (kecambah, sebelum dapat mencari makanan
sendiri..
D.
Lembaga(embryo)
Lembaga
merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru,
setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji
telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
1. Akar lembaga atau calon akar
(radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh terus merupakan akar
tunggang. Akar lembaga ini ujungnya menghadap kearah liang biji, dan pada
perkecambahan biji, akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui
liang tadi. Pada rumput (Gramineae),
akar lembaga dalam biji diselubungi oleh sarung yang dinmakan sarung akar lembaga (coleorhiza). Pada perkecambahan biji
rumput sarung calon akar itu juga akan tertembus dan sisanya akan tinggal
sebagai badan yang melingkari pada
pangkal akar
2. Daun lembaga (cotyledon), yang merupakan daun pertama suatu
tumbuhan. Daun lembaga mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara lain: sebagai
tempat penimbun makanan yang lalu kelihatan tebal, sebagai alat untuk
melakukan asimilasi, sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih
lembaga.
3. Batang lembaga (cauliculus), di bagi dalam dua bagian yaitu ruas batang di atas daun lembaga (internodium
epicotylum) dan ruas batang di
bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
Batang lembaga beserta calon-calon
daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk lembaga (plumula). Pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya
pun mempunyai suatu selubung yang di sebut sarung pucuk lembaga (coleoptilum).
Jumlah
daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam
mengadakan penggolongan tumbuhan biji:
1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai
lembaga dengan satu daun lembaga. Tumbuhan yang lembaganya hanya
mempunyai satu daun lembaga disebut tumbuhan
biji tunggal (monocotyledoneae), karena biji tampak utuh tunggal.
2. Tumbuhan yang bijinya mempunyai
lembaga dengan dua daun lembaga, dan tumbuhan ini tergolong dalam tumbuhan biji belah (dicotyledoneae)
3. Tumbuhan yang bijinya mempunyai
lembaga lebih dari dua daun lembaga, tumbuhan ini kdapat kita dapati pada
golongan tumbuhan biji telanjang (gymnospermae).
E.
Putih lembaga (albumen)
Putih
lembaga merupakan bagian biji yang terdiri atas suatu jaringan yang
menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih
lembaga, seperti misalnya pada biji
tumbuhan berbuah polong (Leguminosae),
cadangan makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga, oleh sebab itu daun
lembaganya menjadi tebal.
Melihat
asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan
cadangan putih lembaga di bedakan menjadi :
1. Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan
penimbun makanan itu terdiri dari atas sel-sel yang berasal dari inti kadung
lembaga sekunder yang kemudian dibuahi oleh salah satu ini sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun
makanan ini. Melihat asal putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya
dapat di temukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae),
2. Putih lembaga luar (perispermium)
jika berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga, entah dari
nuselus entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
Biji
yang untuk sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji
jagung (Zea mays L.) dan biji rumput (Gramineae)
umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih lembaga
luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang
cadangan makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi
kedua-duanya ada pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.).
F.
Kecambah (Plantula)
Kecambah
(plantula) merupakan tumbuhan
yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan
makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan bagian-bagian
seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal
dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan
mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan
biji dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
1. Perkecambahan
di atas tanah (epigaesi), yaitu jika pada perkecambahan karena
perbentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat
ke atas muncul di atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus
L.) daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk
asimilasi, tapi umurnya tidak panjang daun lembaga itu kemudian gugur, dan
sementara itu pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat
melakukan tugas asimilasi.
2. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun
lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah,
seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativa
L.)
Telah
dikemukakan, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika mendapat
syarat-syarat yang di perlukan, yaitu: air,udara,cahaya, dan panas. Jika syarat
–syarat tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada di dalamnya
(lembaga), berada dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap
hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya,
artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk
perkecambahannya juga lalu dapat berkecambah. Pada umumnya daya tumbuh biji
akan berkurang dengan tambahan waktu istirahat dulu, baru kemudian dapat
berkecambah. Sebelum dicukupi waktu istirahat yang diperlukan, biji tidak mau
tumbuh, walaupun ada air, udara, cahaya, dan panas. Dalam dunia pertanian
gejala itu dikenal dengan nama dormansi
(dormancy).