Jumat, 24 Mei 2013

TUGAS TIK MORFOLOGI TUMBUHAN






TOPIK
BUNGA, BUAH, DAN BIJI


Oleh :
Dela aprilia lesman (A1C212003) lesmandelaaprilia.blogspot.com
Dini yarti irani (A1C212004) dhiniyartiirani.blogspot.com
Maulida agustina (A1C212032) maulidaagustinablogger.blogspot.com
Rina ariani (A1C212039) rinabiology.blogspot.com
Novalia rahmawati (A1C212105) novaliabiologi’12.blogspot.com
Yani (A1C212068) yanielbachranie.blogspot.com



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2013




Berikut akan diuraikan tentang bunga, buah, dan biji satu persatu. Alat perkembangbiakan vegetative pada hakekatnya adalah alat-alat hara, sedangkan alat perkembangbiakan generatif adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal dari bunga. Oleh karena itu, berturut-turut akan diuraikan perilhal bunga, buah, dan biji.
A. BUNGA
            Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan, pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Letak dan susunan bagian-bagian bunga ini dibedakan :
a.       Bunga yang bagian-bagiannya tersusun menurut garis spiral (acyclis), misalnya bunga cempaka(Michelia champaka L.)
b.      Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran-lingkaran (cyclis), misalnya : bunga terong (Solanum melongena L.), Bakung (Hymenocalis littoralis Salisb).
c.       Bunga yang sebagian bagian-bagiannya duduk dalam lingkaran, dan sebagian lain terpencar atau menurut garis spiral (hemicyclis), misalnya bunga sirsak (Annonana muricata L).
Sifat-sifat yang sangat menarik dari bunga ialah
1)      Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya
2)      Warna
3)      Baunya
4)      Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
JUMLAH BUNGA DAN TATA LETAKNYA PADA SUATU TUMBUHAN
      Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora), sedangkan yang lainnya dinamakan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat membedakan :
a.       Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat tadi, kembang merak (Caesalpinia pulcherima Swartz)
b.      Bunga diketiak daun (fllos lateralis/flos axillaris), misalnya pada kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L.)
Selain dari itu, pada suatu tumbuhan dapat kita lihat bahwa bunganya yang besar jumlahnya itu dapat :
o   Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi), misalnya pada kembang sepatu tadi.
o   Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang beranekaragaman.
BUNGA MAJEMUK (Anthotaxis, Inflorescentia)
           Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut.
A. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu :
1.      Ibu tangkai bunga yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan  batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi.
2.      Tangkai bunga yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung  bunganya.
3.      Dasar bunga yaitu ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
B. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun :
1.      Daun pelindung
2.      Daun tangkai
3.      Seludang bunga
4.      Daun-daun pembalut
5.      Kelopak tambahan
6.      Daun-daun kelopak
7.      Daun mahkota atau daun tajuk
8.      Daun-daun tenda bunga
9.      Benang-benang sari
10.  Daun-daun buah.
Bertalian dengan sifat-sifat itu bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan :
a.      Bunga majemuk tak berbatas, yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunytai susunan “acropetal”, dan bunga-bunga pada majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas.
b.      Bunga majemuk berbatas, yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas.
c.       Bunga majemuk campuran, yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak berbatas.
C. TIPE BUNGA MAJEMUK
ü  Gubahan semu / karangan semu (verticillaster). Pada bunga ini tampaknya seperti ibu tangkainya berbuku-buku dan pada buku-bukunya terdapat sejumlah bunga yang tersusun berkarang.
ü  Lembing (anthela), jika cabang-cabang ibu tangkai yang sebelah bawah jauh lebih panjang daripada ibu tangkai dan cabang-cabang diatasnya.
ü  Tukal (glomerulus), suatu bunga majemuk biasanya bersifat berbatas.
ü  Berkas (fasciculus), juga suatu bunga majemuk yang umunya bersifat berbatas dengan ibu tangkainya yang pendek.
D. BAGIAN-BAGIAN BUNGA
Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
a.       Tangkai bunga (pedicellus)
b.      Dasar bunga (receptakulum)
c.       Hiasan bunga (perianthium), tersusun atas kelopak (kalyx) dan tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)
d.      Alat kelamin jantan (androecium)
e.       Alat kelamin betina (gynaecium)
Melihat bagian-bagian yang terdapat pada bunga, maka bung adapt dibedakan menjadi :
1.      Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
2.      Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletus)
Kelamin bunga
            Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, alat kelamin bunga dibedakan :
1.      Bunga banci atau berkelamin dua(hermaphroditus)
2.      Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), bunga jantan dan bunga betina
3.      Bunga mandul atau tidak berkelamin, pada bunga matahari (Helianthus annus L.)
Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, orang membedakan tumbuhan :
a.       Berumah satu (monoecus)
b.      Berumah dua (dioecus)
c.       Poligam (polygamus)
Simetri pada bunga
Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian-bagian tubuh tumbuhan (batang, daun, maupun bunga). Bunga sebagai suatu tubuh tumbuhan dapat pula mempunya sifat tersebut diatas, dan bertalian dengan simetriu itu dapat dibedakan bunga yang :
o   Asimetris / tidak simetris
o   Setangkup tunggal
o   Stangkup menurut  dua bidang
o   Beraturan atau bersimetri banyak
Letak daun pada kuncup
Mengenai keadaan daun-daun dalam kuncup itu dapat dibedakan dua hal, yaitu :
1.      Pelipatan daun-daun itu dalm kuncup (vernatio)
2.      Letak daun-daun dalam kuncup terhadap daun-daun lainnya (aestivatio)
Bunga dapat dibedakan dalam golongan, yaitu :
1.      Hipogin (hypogynus)
2.      Perigin (perigynus)
3.      Epigin (epigynus)
Kelopak
Kelopak tersusun atas bagian-bagiannya yang dinamakan daun kelopak (sepala). Pada bunga daun-daun kelopak mempunyai sifat yang berbeda-beda:
a.       Berlekatan (gomosepalus)
b.      Lepas atau bebas (polysepalus)
Tajuk bunga atau mahkota bunga (Corolla)
            Bagian-bagian tajuk bunga dinamakn daun tajuk atau daun mahkota, dan seperti halnya dengan daun-daun kelopak, daun-daun mahkota bunga menunjukkan sifat yang berbeda-beda pula :
a.       Berlekatan
b.      Lepas/bebas
c.       Daun tajuk tidak ada atau sangat kecil sehingga sama sekali tidak menarik perhatian.
Tenda bunga
            Bagian – bagian yang menyusun tenda bunga dinamakan daun tenda bunga, yang menurut bentuk dan warnanya dapat dibedakan dalam dua golongan:
1.      Serupa kelopak
2.      Serupa tajuk
Pada tenda bunga juga terdapat bagian-bagian yang berupa daun-daun tenda bunga, seperti :
a.       Berlekatan
b.      Lepas atau bebas
Benang sari (stamen)
            Ada tiga bagian pada benang sari :
1.      Tangkai sari, biasanya duduk terpisah-pisah diata dasar bunga, akan tetapi tidak jarang pula terdapat tangkai sari yangberlekatan satu sama lain.
2.      Kepala sari, bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari, merupakan suatu badan yang bentuknya bermacam-macam.
3.      Penghubung ruang sari, biasanya kecil, hingga sering tidak begitu terang.
Putik (Pistillum)
            Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya, dan merupakan alat kelamin betina pada bunga. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah (carpellum). Putik dapat dibedakan menjadi :
a.       Putik tunggal (simplex)
b.      Putik majemuk (compositus)
Bakal buah (ovarium)
            Bakal buah merupakan bagian putik yang membesar dan biasanya terdapat ditengah-tengah dasar bunga.  Dalam bakal buah terdapat calon biji atau bakal biji yang bakal biji itu teratur pada tempat-tempat tertentu dalam bakal buah tadi. Bagian yang merupakan pendukung bakal biji disebut tembuni (placenta).
Bakal biji (Ovulum)
            Bakal biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara yang berbeda-beda, pada umumnya bakal biji dapat dibedakan bagian-bagiabn berikut :
1.      Kulit bakal biji
2.      Badan bakal biji
3.      Kandung lembaga
4.      Liang bakal biji
5.      Tali pusar
Semua tumbuhan dengan bakal biji yang tersembunyi didalam bakal buah dijadikan satu golongan yang dinamakan tumbuhan biji tertutup (angiospermae).
Tangkai kepala puti (Stylus)
            Tangkai kepala putik berbentuk benang atau buluh yang dalamnya berongga, mempunyai saluran tangkai kepala putik. Tangkai kepala putik ada yang bercabang ada yang tidak, dan jika bercabang, tiap ujung tangkai kepala putik itu mendukung satu kepala putik, jadi pada tangkai kepala putik yang bercabang terdapat lebih banyak kepala putik daripada tangkai kepala putiknya.
Kepala putik (Stigma)
            Kepala putik adalah bagian putik yang paling atas, yang terdapat pada ujung tangkai kepala putik atau ujung cabang tangkai kepla putik itu sendiri. Bagian ini berguna untuk menangkap serbuk sari, jadi mempunyai bagian yang penting dalam penyerbukan.
Kelenjar madu (Nectarium)
            Madu (nectar) yang dihasilkan oleh bunga mempunyai arti penting bagi tumbuhan itu sendiri, yaitu menyebabkan adanya kunjungan binatang yang dapat menjadi perantara dalam proses penyerbukan, dan dengan itu ikut memainkan peranan dalam menjamin terjadinya keturunan baru yang seterusnya akan menjamin kelestarian jenis tumbuhan itu diatas bumi.
Diagram bunga
            Yang dinamakn dengan diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak. Dua macam diagram bunga :
a.       Diagram bunga empirik
b.      Diagram bunga teoritik
Rumus bunga
            Lambing-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang bertalian dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan nama bagian-bagian bunga, sedang angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing bunga.
Suatu rumus bunga dapat ditunjukkan dengan :
a.       Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b.      Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
c.       Benang sari (andreocium) dinyatakan dengan huruf A
d.      Putik (gynaecium) dinyatakn dengan huruf G


BUAH (FRUCTUS)
            Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan. Maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
            Pada pembentukkan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukkan dan pembuahanbagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hyanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.
            Bagian-bagian bunga yang kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, misalnya :
a.       Daun daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindungf bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot)
b.      Daun –daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c.       Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung , yang kita kenal sebagai rmbut jagung juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
d.      Kepala putik, buah yang masih mendukung kepala putik iyalah buah manggis. Yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
Buah yang semata –mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa- sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya meruoakan buah yang tidak terbungkus jadi merupakan buah yang telanjang  (fructus  nudus). Buah ini juga dinamakan  buah sejati atau  buah sungguh.
Adapun bagian –bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya :
a.       Tangkai bunga : pada jambu monyet atau jambu mete, tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
b.      Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pasda bunga lo (ficus glomerata Roxb). Dan sebangsanya . dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, dan meneyelubungi sejumlah besar buah – buah yang sesungguhnya yang tidak tampak dari luar.
c.       Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbe (fragraria uesca L) yang kemudian menjadi berdaging tebal dan merupaka bagian yang dapat dimakan pula , sedang buah yang sesungguhnya kecil , hampir tak kelihatan.
d.      Kelopak bunga, pada pembentukkan buah , kelopak tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi buah sama sekali tidak tampak dari luar.
e.       Tenda bunga, dan ibu tangkai pada bunga majemuk, pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr.) misalnya : ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan – akan hanya menjadi satu buah saja.

Ikhtisar tentang Buah
      Mengingat uraian diatas, buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
a.       Buah semu atau buah tertutup, yait jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagianutama buah ini ( lebih besar, lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan ). Sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
b.      Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.

Penggolongan buah semu
Buah semu dapat dibedakan dalam :
a.       Buah semu tunggal : buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah.
b.    Buah semu ganda : jika suatu bunga terdapat lebuh daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Dan kemudiaan masing-masing bisa tumbuh menjadi buah.
c.    Bunga semu majemuk : buah semu yang terjadi dari bunga semu majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja.

Penggolongan buah sungguh (sejati)
a.       Buah sejati tunggal : buah sejati yang terjadi dari satu bungadengan satu bakal buah saja.
b.      Buah sejati ganda : yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas sat sama lain.
c.       Bunga sejati majemuk, buah yang berasal dari suatu bunga majemuk , yang masing- masing bunganya mendukung satu bakal buah.
Buah sejarti tunggal
a.      Buah sejati tunggal yang kering : yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering , misalnya buah kacang tanah (arachis hypogaea L)
b.      Buah sejati tunggal yang berdaging, iyalah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging.
Ikhtisar Buah sejati Tunggal yang Kering.
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan menjadi :
A. Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens)
a.       Buah padi (caryopsis), yang dinamakan buah padi adalah : buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji , sedang kulit biji ini kadang kadang berlekatan pul dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang seringkali tidak membedakan buah dengan biji, misalnya buah padi (Oryza Sativa L). Sebutir gabah atau sebutir jagung yang biasanya kita makan sehari-hari kita namakan biji, sebenarnya adalah buah.
b.      Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu , tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdanpingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga matahari (helianthus annus L.)
c.       Buah keras (nux). Seperti buah kurung, yang seringkali hanya bisa dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu, misalnya pada buah sarangan (castanea argentea BL.)
d.      Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap , yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angin, seperti misalnya pada warga suku dipterocarpeceae.

B. buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah.
a.       Buah berbelah, buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji, dan jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap bagian buah mempunyai sifat seperti suatu buah karung atau buah keras.
Buah berbelah dapat dibedakan menjadi.
-          Buah berbelah dua , jika masak menjadi dua bagian buah, masing- masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji didalamnya.
-          Buah berbelah tiga : jika masak pecah menjadi tiga bagian buah
-          Buah berbelah empat : jika masak pecah menjadi empat bagian buah.
-          Buah berbelah banyak : jika masak pecah menjadi sejumlah (banyak) bagian buah yang masing-masing bersifat sepertibuah kurung.
b.      Buah kendaga :
Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi . sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
c.       Buah kotak : yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah.
-          Buah bumbung : buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di dalamnya.
-          Buah polong , buah ini terbentuk dari satu daun buah, pula dan mempunyai satu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu).
-          Buah lobak atau polong semu (siliqua)
Buah ini tersusun atas dua daun buah , mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya.
-          Buah kotak sejati (capsula), buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar.
Cara membuka buah ini bermacam-macam :
-          Dengan katup-katup atau kelep (valva) : daun buah mulai lepas dari ujung buah, tetapi di pangkal tetap berlekatan.
-          Dengan retak – retak atau celah celah : (rima) : buah pecah menurt bagian tengah katup – katup , pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan, misalnya pada buah anggrek.
-          Dengan gigi – gigi (dens) : jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup- katup saja.
-          Dengan tutup (oerculum) : pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah sudah masak.
Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala ( myristica fragrans houtt). Kita membvedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut :
a. buah buni , buah yang dindingnya mempunyai da lapisan, iyalah lapisan luar yang tipis yang agak menjangat kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal , lunak, dan berair, serngkali dapat dimakan.
Buah buni yang berdaging tebal dan dapat dimakn misalnya : buah papaya ( carica papaya L) sawo manila ( achras zapota L) dll.
b. buah mentimun , buah ini ditinjau dari sudut susunan nya tidak jauh berbeda dengan buah buni.
c. buah jeruk , buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni , kulit buah mempunyai 3 lapisan, yaitu :
- lapisan luar
- lapisan tengah yang bersifat seperti sepon
- dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat.
d. buah batu, buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit. Yaitu :
- kulit luar
- kulit tengah, yang tebal berdaging atau berserabut
- kulit dalam, yang cukup tebal, keras dan berkayu.
e. buah delima, kulit buah ynag merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin, buah ini mempunyai beberapa ruang dengan biji – biji yang mempunyai salut biji (bebas dalam ruang – ruang tadi.
f. buah apel , seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat, seperti kulit , kulit tengah tebal, lunak , berair, bioasanya dapat dimakan, buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruang mengandung satu biji.

Buah sejati ganda
Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah ynag terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing- masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Buah sejati ganda dapat dibedakan dalam :
a. buah kurung ganda, contohnya pada mawar (rosa hybrida hort)
b. buah batu ganda, contohnya pada rubus (rubus fraxinifolius poir)
c. buah bumbung ganda, contohnya pada cempaka (michelia champaka L)
d. buah buni ganda, contohnya pada srikaya ( Annona squamosa L)

Buah sejati majemuk
Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk , jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang masing masing berasal dari satu bunga.
Buah sejati majemuk dapat dibedakan menjadi :
a. buah buni majemuk
jika bakal buah pada masing masing bunga majemuk membentuk suatubuah buni, seperti terdapat pada nenas ( ananas comosus Merr)

b. buah batu minyak
yang misalnya terdapat pada pandan ( pandanus tecturius sol). Pada pandan rangkaian bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan atau pembuahan , berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya, bahwa kelompokan batu itu adalah banyak buah.
c. buah kurung majemuk,
terdapat misalnya pada bunga matahari (helianthus annuus L). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah, dan karena tiap bunga yang subur itu setelah penyerbukan ayau pembuahan berubah menjadi sebuah buah kurung. Maka seluruh bunga akan berubah manjadi suatu buah kurung majemuk.

BIJI (SEMEN)

Biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).  Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar kelain tempat. Semula biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat perlakatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arilus). Salut biji ada yang berdaging atau berair dan seringkali dimakan, ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji. Salut biji yang berdaging contohnya pada biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dan biji durian (Durio zibethinus Murr.), sedangkan salut biji yang menyerupai kulit contohnya biji pala (Myristica fragrans Houtt.).
Bagian-bagian biji umumnya yaitu :
1.      Kulit biji (spermodermis)
2.      Tali pusar (funiculus)
3.      Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)

A.    Kulit Biji (Spermodermis)
Kulit biji biasanya dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) berasal dari selaput bakal biji (integumentum) yang terdiri dari dua lapisan yaitu :
1.      Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda, yaitu ada yang merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan yang keriput.


2.      Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, seringkali dinamakan juga kulit ari.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) seperti  pada biji melinjo (Gnetum gnemon L.), kulit biji memiliki 3 laipsan yaitu
1.      Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu  masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
  1. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
  2. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada inti biji.
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka pada kulit luar biji itu masih dapat di temukan  bagian-bagian lain, misalnya:
1.      Sayap (ala), berbagai  jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji tumbuhan  tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap kita dapati pada spatoda ( Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa olieifera Lamk.).
2.      Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai  fungsi  seperti sayap, yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin, contohnya, pada biji kapas (Gossypium).
3.      Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada durian biji (Durio zibethinus Murr).
4.      Salut biji semu (arillodium), tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
5.      Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji, contohnya kacang panjang (Vigna sinensis Endl.), kacang merah ( Phaseolus vulgaris L. ), dan lain-lain.
6.      Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7.      Bekas berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitilis vinifera L)
8.      Tulang biji (raphe), terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L)


B.     Tali pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.

C.    Inti biji (nucleus seminis )
Inti biji merupakan semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Inti biji juga bisa dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas :
1.      Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru,
2.      Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permula kehidupan tumbuhan baru (kecambah, sebelum dapat mencari makanan sendiri..

D.    Lembaga(embryo)
Lembaga merupakan calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
1.      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh terus merupakan akar tunggang. Akar lembaga ini ujungnya menghadap  kearah liang biji, dan pada perkecambahan biji, akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi. Pada rumput (Gramineae), akar lembaga dalam biji diselubungi oleh sarung yang dinmakan sarung akar lembaga (coleorhiza). Pada perkecambahan biji rumput sarung calon akar itu juga akan tertembus dan sisanya akan tinggal sebagai  badan yang melingkari pada pangkal akar
2.      Daun lembaga (cotyledon), yang merupakan daun  pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga mempunyai fungsi yang berbeda-beda antara lain: sebagai tempat penimbun makanan  yang lalu kelihatan tebal, sebagai alat untuk melakukan asimilasi, sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
3.      Batang lembaga (cauliculus), di bagi dalam dua bagian yaitu ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum) dan ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk lembaga (plumula). Pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang di sebut sarung pucuk lembaga (coleoptilum).
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting  dalam mengadakan  penggolongan tumbuhan biji:
1.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Tumbuhan yang lembaganya  hanya  mempunyai satu daun lembaga disebut tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae), karena biji tampak utuh tunggal.
2.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga, dan tumbuhan ini tergolong dalam tumbuhan biji belah (dicotyledoneae)
3.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga lebih dari dua daun lembaga, tumbuhan ini kdapat kita dapati pada golongan tumbuhan biji telanjang (gymnospermae).

E.     Putih lembaga (albumen)
Putih lembaga merupakan bagian biji  yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga, seperti misalnya pada  biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal.
Melihat  asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan  zat makanan  cadangan putih lembaga di bedakan  menjadi :
1.      Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiri dari atas sel-sel yang berasal dari inti kadung lembaga sekunder yang kemudian dibuahi oleh salah satu ini sperma  lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihat asal putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dapat di temukan pada tumbuhan  biji tertutup (angiospermae),
2.      Putih lembaga luar (perispermium) jika berasal dari  bagian biji di luar kandung  lembaga, entah dari nuselus entah dari nuselus entah dari selaput  bakal biji.
Biji yang untuk sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea mays L.) dan biji rumput  (Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang cadangan makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua-duanya ada pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.).

F.     Kecambah (Plantula)
Kecambah (plantula) merupakan  tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan biji dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
1.       Perkecambahan di atas tanah (epigaesi), yaitu jika pada perkecambahan karena perbentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat ke atas muncul di atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tapi umurnya tidak panjang daun lembaga itu kemudian gugur, dan sementara itu pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
2.      Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal di dalam  kulit biji, dan tetap di dalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativa L.)
Telah dikemukakan, bahwa  biji hanya akan berkecambah, jika mendapat syarat-syarat yang di perlukan, yaitu: air,udara,cahaya, dan panas. Jika syarat –syarat tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada di dalamnya (lembaga), berada dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini lembaga tetap hidup kadang-kadang sampai bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya, artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk perkecambahannya juga lalu dapat berkecambah. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang dengan tambahan waktu istirahat dulu, baru kemudian dapat berkecambah. Sebelum dicukupi waktu istirahat yang diperlukan, biji tidak mau tumbuh, walaupun ada air, udara, cahaya, dan panas. Dalam dunia pertanian gejala itu dikenal dengan nama dormansi (dormancy).