Selasa, 18 Juni 2013



Filum Echinodermata
I.              Pendahuluan
Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri” dan derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.
Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut.
Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.

II.            Defenisi
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang jika kita meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.
Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.

III.           Ciri-ciri
Berikut ini ciri-ciri filum echinodermata secara umum:
a.         Semua echinodermata hidup di air laut;
b.         Simetri radial atau pentaradial , selalu terbagi 5 bagian;
c.         Tidak ada kepala;
d.         Tidak bersegmen;
e.         Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan;
f.          Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina;
g.         Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit);
h.         Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi;
i.          Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis. (Stoner, 1961: 270);
j.          Semua echinodermata hidup di laut;
k.         Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat
l.          Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat
dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka
m.        Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari  sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah

IV.           Klasifikasi
Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea.
1.
Asteroidea

Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin.
2.
Echinoidea

Tubuh hewan ini dipenuhi oleh duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak. Itulah sebabnya jenis hewan ini sering disebut landak laut. Jenis hewan ini biasanya hidup di sela-sela pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa lengan hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat di permukaan atas
3.
Ophiuroidea

Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum)
Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).
4.
Crinoidea

Jenis Echinodermata ini yang hampir menyerupai tumbuhan. Memang sekilas hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan yang bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut lili laut (Metacrinus sp).


5.
Holoturoidea

Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada ujung posterior (aboral).
Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika makhluk ini diganggu/diberi rangsangan dari luar maka ia akan mengkerut.

V.            Peranan
Echinodermata memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut.
Berikut manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:
1.         Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di jepang;
2.         Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur;
3.        
Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat
kerupuk;
4.         Telur bulu babi dapat dimakan;
5.         Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para
ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;
6.         Sebagai pembersih pantai;
7.         Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para
ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;dsb

Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:
1.         Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata merupakan predator hewan-hewan  budidaya tersebut;
2.         Bulu babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri bulu babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat
3.         Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang
sehingga banyak yang mati; dsb

VI.           Cara Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri.
Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:
1).     Pencernaan  : saluran  pencernaan dari mulut sampai anus.
2).    Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.
3).    Transport  : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.
4).    Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.
5).    Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.
Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.
1).     Semua Arthropoda memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi, termasuk kaki dan antenanya. Dengan adanya sendi dan perpanjangan tubuh, maka arthropoda dapat bergerak lebih bebas dan lentur.
2).    Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.
3).    Semua Arthropoda memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk sepalotoraks.
4).    Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.
5).    Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.
6).    Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.
Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:
  1. A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
1).    Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
2).    Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
a).     2 pasang antenna
b).    1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
c).     1 pasang maksila
d).    1 pasang maksilliped
3).    Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.
4).    Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
5).    Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:
1).     Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2).    Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3).    Sistem Peredaran Darah
System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4).    Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5).    Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1).     Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
a).     Branchiopoda
Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu  penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.
b).    Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c).     Copecoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d).    Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk  cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat  parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya  adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan  tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2).    Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
a).     Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
-    Onicus asellus (kutu perahu)
-    Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b).    Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c).     Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
-          Udang
  1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
  2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak dibudidayakan.
  3. Cambarus virillis (udang air tawar)
  4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
  5. Palaemon carcinus (udang sotong)
-          Ketam
  1. Portunus sexdentatus (kepiting)
  2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
  3. Scylla serrata (kepiting)
  4. Birgus latro (ketam kenari)
Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1).     Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.
2).    Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1).     Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2).    Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda
3).    Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
  1. B. Hexapoda / Insecta
Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1).     Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).
2).    Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3).    Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4).    Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5).    Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6).    Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7).    System sirkulasinay terbuka.
8).    Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9).    Fertilasi terjadi secara internal.
10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
System organ insekta/Hexapoda antara lain:
1).     Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:
a).     Panggul (coax)
b).    Gelang paha (trokanter)
c).     Paha (femur)
d).    Ruas betis (tibia)
e).     Ruas-ruas kaki (tarsus)
2).    Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
a).     Sistem Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
b).    Sistem Pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
c).     Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
d).    Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
e).     Sistem Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1).     Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).
2).    Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
a).     Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)
Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur        larva       dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.
(1).   Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.
(2).  Isoptera, contoh: capung.
(3).  Hemiptera, contoh: walang sangit.
(4).  Homoptera, contoh: wereng.
b).    Endopterygota (metamorfosis sempurna)
Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur        larva (ulat)       kepompong (pupa)      dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.
(1).   Coleoptera, contioh: kunang-kunang.
(2).  Diptera, contoh: nyamuk, lalat.
(3).  Hymenoptera, contoh: lebah madu.
(4).  Siphonoptera, contoh: kutu kepala.
(5).  Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.
(6).  Neuroptera, contoh: undur-undur.
Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:
  • Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada tanaman berbuah.
  • Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
  • Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:
  • Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
  • Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)
  • Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta)
  • Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
  • Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan kutu buku Lepisma sacharina).
  1. C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1).     Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2).    Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3).    Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4).    Susunan saraf tangga tali.
5).    System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6).    System peredaran darah terbuka.
7).    Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8).    Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi Myriapoda:
Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
a).     Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
b).    Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
c).     Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.
d).    Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda:
a).     Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.
b).    Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
c).     Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
d).    Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
e).     Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
  1. D. Chelicerata
Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida dan Horseshoe crab (mimi).
Arachinida
Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida :
1).     Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
2).    Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3).    Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
4).    Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
5).    Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6).    Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7).    System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia
8).    Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
9).    Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
  1. a. Scorpionida
Contohnya:
-          Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
-          Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
  1. b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
-          Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
-          Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
-          Laba-laba penjerat (di Malaysia)
-          Laba-laba pemburu (di Meksiko)
-          Laba-laba srigala
-          Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse
-          Tarantula (Rhechostica hentz)
Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
  1. c. Aracina
Contohnya:
-          Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
-          Caplak unggas (Dermanyssus)
-          Caplak sapi (Boophilus annulatus)
-          Ungau (Dermacentor sp.)
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
  1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
  2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing
Pada umumnya bagian tubuh serangga terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).

a. Kepala (caput) dilengkapi dengan sepasang antena yang berfungsi sebagai indra pembau; mata yang terdiri atas faset (mata majemuk) dan ocelus (mata tunggal); mulut yang dilengkapi dengan alat-alat mulut disesuaikan fungsinya untuk mengisap, mengunyah, atau menjilat dengan beberapa tipe mulut, yaitu menggigit, menusuk, mengisap, serta menjilatb.

b. Dada (toraks) terdiri atas tiga segmen, yaitu, prototoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki. Pada mesotoraks terdapat sayap depan, sedangkan pada metatoraks terdapat sayap belakang.

c. Badan (abdomen)terdiri atas 11 segmen atau beberapa segmen saja. Segmen pertama terdapat alat pendengaran (membran timfanum). Setiap segmen terdiri dari stigma,sedangkan segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat kawin (kopulasi).



Anggota tubuh serangga memilki tiga pasang kaki yang berduriduri. Segmen kaki dari pangkal ke ujung tersusun dari coxa, trochanter, femur, tibia, dan tarsus. Sedangkan tipe tungkai atau kaki serangga saat bervariasi sesuai dengan fungsinya. Beberapa modifikasi tersebut antara lain, yaitu:
a. Tipe Cursorial, kaki untuk berjalan dan berlari. Misalnya lipas (Periplaneta americana).

b. Tipe Saltatorial, femur kaki belakang digunakan untuk meloncat. Misalnya belalang (Valanga nigricornis).

c. Tipe Raptorial, kaki depan besar digunakan untuk menangkap dan memegang mangsanya. Misalnya belalang sembah (Mantis religiosa).

d. Tipe Fussorial, kaki depan mengalami modifikasi sebagai kuku penggali. Misalnya gangsir (Gryllotalpa africana).

e. Tipe Natatorial, kaki serangga air bermodifikasi menjadi kaki renang. Misalnya kumbang air (Dytisticus marganalis).

f. Tipe Clasping, kaki depan kumbang air bermodifikasi untuk memegang serangga betina selama kopulasi.
 
Hampir seluruh sistem organ tubuh pada serangga telah berkembang dengan baik. Sistem pencernan makanannya terbagi atas 3 kelompok berikut ini.

a. foregut (usus depan), terdiri atas mulut, faring, oesofagus, tembolok, dan empedal (gizzard) berfungsi untuk menggiling makanan.

b. midgut (usus tengah), terdiri atas lambung dengan 8 pasang gastrik caeca (kantong kerucut yang menghasilkan enzim pencernaan). Pencernaan dan penyerapan terjadi di bagian ini.

c. hindgut (usus belakang), terdiri atas ileum, kolon, rektum, dan anus.
 
Sistem peredaran darah serangga adalah sistem peredaran darah terbuka. Alat peredaran darah adalah jantung yang memompa darah dari belakang ke depan melalui aorta dan terus beredar ke seluruh tubuh. Darah serangga tidak mengandung haemoglobin dan hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan serta memusnahkan bibit penyakit yang masuk kedalam tubuh.

Sistem ekskresi serangga berupa saluran Malpigi yang berfungsi mengeluarkan sisa metabolisme berupa cairan. Saluran malpigi bermuara pada usus belakang dan akhirnya cairan dari saluran ini dibuang melalui anus seperti pada semut. Apabila kita perhatikan Famili formicidae (semut), maka mereka akan meningalkan jejak dengan aroma feromonnya sehingga mereka tidak tersesat kembali kesarangnya, dimana jalan pergi dan pulang ketika mencari makanan melalui arah jalan yang sama.

Semut dibagi menjadi dua bentuk berdasarkan warnanya, yaitu semut hitam dan semut merah. Sedangkan menurut kastanya, semut terbagai atas 3 kelompok, yaitu semut ratu, semut raja, dan semut pekerja.

Sistem respirasi terdiri atas sistem cabang (jaringan) dari pembuluh-pembuluh yang disebut trakea. Trakea tersebut ke bagian luar berhubungan dengan lubang pernafasan yang terletak dibagain perut dan dada yang disebut stigmata (spirakel) dengan percabangannya disebut trakeol. Melalui trakeol inilah udara disuplai ke seluruh jaringan tubuh dan karbondioksida dibawa keluar. Sistem saraf merupakan sistem tangga tali, terdiri atas ganglion otak (tiga pasang di kepala), ganglion kerongkongan, ganglion perut, dan ganglion dada.

Sistem reproduksi pada serangga terdiri atas alat kelamin jantan dan betina. Alat kelamin jantan terdiri atas dua buah testis yang masing-masing dihubungkan oleh vas deferen yang akan bersatu membentuk saluran ejakulasi yang terbuka ke permukaan dorsal. Alat kelamin betina terdiri atas dua buah ovarium dengan sejumlah tabung-tabung telur yang disebut ovariola. Ovariola tersebut melekat dibagian posterior pada oviduk. Dua oviduk akan bersatu membentuk vagina pendek, diteruskan ke porus genital yang terdapat di antara peletak telur (ovipositor). Di daerah vagina juga terdapat kantong penerima sperma (spermateka).

Reproduksi secara internal dan sel telur yang telah dibuahi akan dilepaskan (ovipar). Dalam proses menuju kedewasaannya dikenal ada pergantian bentuk yang disebut metamorfosis Ada tiga bentuk metamorfosis pada serangga yaitu :.
a. Ametabola, tidak ada pergantian bentuk dan hanya dapat dilihat pertambahan besar ukuran saja. Misalnya Colembola, Thysanura dan Lepisma.

b. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna), fase dimulai dari telur – larva (nimfa) – dewasa (imago). Tanpa fase pupa. Misalnya Orthoptera, Hemiptera dan Odonata.